top of page
Search

Investasi Properti di Bali: Apakah Menguntungkan? Ini Perhitungannya!

  • Writer: Giri Harmony Hospitality Advisor
    Giri Harmony Hospitality Advisor
  • Mar 30
  • 3 min read
sumber : Unsplash.com
sumber : Unsplash.com

Bali bukan hanya surga wisata, tetapi juga ladang emas bagi para investor properti. Banyak orang berpikir bahwa memiliki vila atau guest house di Bali bisa menjadi mesin uang yang terus berjalan. Tapi, apakah benar investasi properti di Bali selalu menguntungkan? Atau hanya sekadar tren yang terlihat menggiurkan?


Di artikel ini, kita akan membahas secara objektif apakah investasi properti di Bali benar-benar worth it, dengan perhitungan yang masuk akal!


1. Potensi Pasar: Kenapa Bali Menarik?

Bali adalah destinasi wisata global yang tidak pernah sepi peminat. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa kunjungan wisatawan ke Bali terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan setelah pandemi, Bali kembali menjadi destinasi favorit baik untuk wisatawan lokal maupun asing.

Apa artinya ini untuk investasi properti?

  • Permintaan tinggi → Wisatawan selalu mencari tempat menginap.

  • Berbagai segmen pasar → Dari backpacker hingga wisatawan kelas atas.

  • Tingginya minat digital nomad → Tren work from anywhere menjadikan Bali sebagai tempat ideal untuk tinggal dalam jangka panjang.

Tapi, apakah ini cukup sebagai alasan untuk berinvestasi?


2. Modal Awal: Berapa yang Dibutuhkan untuk Memulai?

Sebelum berpikir tentang profit, mari kita lihat modal awal yang dibutuhkan.

Misalnya, jika kamu ingin membeli vila kecil atau guest house di area berkembang seperti Canggu, Uluwatu, atau Amed, harga tanah dan bangunan bisa bervariasi:

  • Canggu: Rp 3 – 10 miliar (per vila)

  • Uluwatu: Rp 2 – 8 miliar (per vila)

  • Amed & Candidasa: Rp 1 – 5 miliar (lebih terjangkau dengan pemandangan laut)

Sedangkan jika kamu lebih memilih menyewa tanah dan membangun sendiri, harga sewanya bisa mulai dari Rp 50 – 150 juta per are per tahun tergantung lokasinya.

Untuk properti kecil seperti guest house dengan 5 kamar, perkiraan biaya pembangunan bisa mencapai Rp 1,5 – 3 miliar tergantung desain dan fasilitasnya.

💡 Tips: Jika modal terbatas, kamu bisa mempertimbangkan sistem joint venture atau berbagi kepemilikan dengan investor lain.


3. Pendapatan: Berapa yang Bisa Didapatkan?

Nah, ini bagian yang paling menarik: berapa potensi keuntungannya?

Mari kita hitung contoh kasus sebuah guest house dengan 5 kamar di Candidasa:

  • Tingkat okupansi rata-rata: 60% per bulan

  • Harga sewa per malam: Rp 500.000

  • Total pendapatan per bulan: 5 kamar x 60% x 30 hari x Rp 500.000 = Rp 45 juta

  • Pendapatan per tahun: Rp 540 juta

Dikurangi biaya operasional seperti:

  • Gaji staf & housekeeping: Rp 10 juta/bulan

  • Listrik & air: Rp 3 juta/bulan

  • Marketing & komisi OTA: Rp 5 juta/bulan

  • Biaya pemeliharaan: Rp 2 juta/bulan

Total biaya operasional: Rp 20 juta/bulan atau Rp 240 juta/tahunProfit bersih: Rp 540 juta - Rp 240 juta = Rp 300 juta/tahun

Jika modal awalmu Rp 2 miliar, maka ROI (Return on Investment) = 15% per tahun. Dalam waktu 6-7 tahun, modalmu bisa kembali.

💡 Kesimpulan: Properti dengan pengelolaan yang baik bisa memberikan keuntungan yang stabil dan cukup cepat kembali modalnya.


4. Tantangan & Risiko yang Harus Dipertimbangkan

Tentu saja, investasi properti tidak selalu mulus. Ada beberapa tantangan yang harus diperhitungkan:

Persaingan ketat – Banyaknya vila dan guest house di Bali membuatmu harus punya strategi pemasaran yang kuat.

Regulasi & izin – Pastikan properti yang kamu beli memiliki izin lengkap (IMB, izin pariwisata, dll.).

Fluktuasi pasar – Pariwisata bisa naik-turun tergantung kondisi ekonomi global.

Biaya tak terduga – Renovasi, pajak, atau perbaikan fasilitas bisa memakan biaya besar.

💡 Solusi: Jika kamu ingin lebih minim risiko, bisa mempertimbangkan partner manajemen properti seperti Giri Harmony Hospitality, yang bisa membantu dalam pengelolaan dan pemasaran.


5. Kesimpulan: Worth It atau Tidak?

Berdasarkan perhitungan di atas, investasi properti di Bali bisa sangat menguntungkan asalkan dikelola dengan baik. Dengan ROI rata-rata 10-15% per tahun, properti bisa menjadi passive income yang stabil.

Namun, kesuksesan investasi ini tergantung pada lokasi, strategi pemasaran, dan manajemen operasional. Jika dikelola dengan asal-asalan, properti bisa jadi beban daripada aset.

🚀 Rekomendasi: Jika kamu ingin investasi properti di Bali tanpa repot mengurus operasional, bergabung dengan Giri Harmony Hospitality bisa menjadi solusi yang tepat. Kami membantu pemilik properti meningkatkan profit dengan sistem pengelolaan profesional dan strategi pemasaran yang tepat sasaran.


Tertarik untuk mulai investasi? Hubungi kami untuk konsultasi gratis!

 
 
 

Recent Posts

See All

Comments


  • Instagram
  • facebook
  • Behance

© 202024 by Giri Harmony Hospitality. All right reserved.

bottom of page